RSS

Penyebab Banyaknya Orang Menganggur Disebabkan Orang Itu Sendiri!!!! Balas Topik Ini

Fadhli Erlanda Arlan Mengapa di negeri ini banyak pengangguran? ini sebuah pertanyaan yang jawabannya multitafsir. para pemegang jabatan kunci di pemerintahan menyebutkan bahawa pertumbuhan ekonomi belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk menyerap seluruh calon tenaga kerja, yang setiap tahun jumlahnya cenderung meningkat.


  • kalangan LSM punya alasan lain, tak kunjung selesainya masalah pengangguran, merupakan kegagalan program-program pemerintah lewat berbagai Departemen Tenaga Kerja, Departemen Sosial dan Kementrian Koperasi dan UKM.
    saya sendiri punya interpretasi berbeda. banyaknya pengangguran, disebabkan oleh keengganan para calon pekerja masuk lapangan kerja yang ada, mereka cenderung memilih-milih pekerjaan yang cocok bagi mereka. entah itu cocok dengan bidang pendidikan yang merkea tempuh. atau cocok dengan minat mereka.
    coba tengok iklan lowongan pekerjaan di berbagai surat kabar. begitu banyak lowongan yang ada. sayangnya jarang yang berminat atau atas pekerjaan yang ditawarkan, karena mayoritas pekerjaan itu adalah menjadi tenaga pemasar atau marketing.
    pilihan menjadi tenaga pemasar, jika mungkin, adalah pilihan terakhir. alasannya banyak, tidak berbakat, kurang pengalaman, malu, dan sebagainya. dan saya pikir, semua itu bermuara dari satu hal,GENGSI.
    so, kalo mau terus jadi pengangguran, makan saja gengsimu...
    by: Bob Sadino

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wanita Perhiasan Dunia

Wanita cantik terkadang rusak dirinya karena kecantikannya

Wanita kaya terkadang rusak dirinya karena kekayaannya

Wanita cerdas terkadang rusak karena kecerdasannya

Wanita bijaksana dan sholehah akan selamat karena dua hal itu ada pada dirinya ....

Q sedang belajar menjadi seperti mereka ....
beberapa detik yang lalu · Suka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Otak Cinta Manusia Berhasil Dipetakan

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Banyak orang yang bilang kalau cinta itu gila dan sangat sulit dimengerti. Kini sebuah penelitian telah berhasil memetakan daerah di otak yang berhubungan dengan rasa cinta.

Sebuah penelitian berhasil mengeksplorasi hubungan antara organ jantung dan kepala atau otak. Kegilaan atau rasa cinta yang teramat dalam yang dialami seseorang terhadap pasangannya ternyata bisa memicu kucuran deras aktivitas listrik yang melalui otak. Ilmuwan Amerika Serikat telah membuat sebuah peta di otak yang mengatur mengenai cinta.

"Tidak kurang dari 12 bagian otak yang bekerja sama untuk memproduksi dan mempertahankan perasaan cinta di dalam tubuh seseorang," ujar Dr Stephanie Ortigue dari University of Syracuse, seperti dikutip dari DailyTelegraph, Jumat (22/10/2010).

Dalam hasil penelitian ini diketahui bahwa peta mengenai cinta di otak sangat kompleks. Daerah-daerah di otak yang masuk ke dalam peta ini juga mengatur perilaku lain seperti motivasi, penghargaan, perhatian dan juga citra tubuh (body image).

Dalam percobaan ini partisipan yang bergabung akan ditampilkan nama-nama orang yang dicintainya dan diukur dengan menggunakan alat electroencephalogram (EEG). Alat EEG high-density ini akan mengukur volume aktivitas elektrik diantara sel-sel otak.

Hasilnya, didapatkan aktivitas elektrik akan meningkat dalam 200 milidetik ketika foto orang yang dicintainya terlihat.

"Waktu tersebut lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk kecepatan melakukan kegiatan tidak sadar seperti berkedip dan juga berpikir," ungkap Dr Ortigue.

Semburan elektrik yang diukur oleh Dr Ortigue terjadi di dalam daerah otak 'angular gyrus', yaitu salah satu dari 12 bagian otak yang terkait dengan perasaan cinta. Daerah ini juga berperan dalam memproses gambar visual, suara, pemahaman bahasa dan representasi diri tubuh.

Dua daerah lain yang turut berperan adalah caudate nucleus dan juga putamen. Kedua daerah ini turut menyala dalam percobaan lain yang melibatkan 17 pasangan penuh cinta ketika diperlihatkan foto sang kekasih selama 17 detik. Kedua bagian otak ini berhubungan dengan senyawa kimia dopamin di otak, sensasi euforia dan juga penghargaan.

Selain itu pada pasangan yang harmonis tidak ditemukan rasa cemas atau ketakutan berlebihan akan kehilangan pasangan. Hal ini membuat sikap penghargaan dan motivasi sangat aktif berkembang pada pasangan harmonis. Bagian otak ini akan sama aktifnya saat seseorang menggunakan kokain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 Besar Negara dengan Internet Terbaik

Fino Yurio Kristo - detikinet

http://images.detik.com/content/2010/10/20/328/internet150.jpg
ilustrasi (ist) 
Oxford - Kualitas dan ketersediaan jaringan broadband di seluruh dunia ternyata meningkat dramatis beberapa tahun belakangan ini. Demikian kesimpulan riset oleh Oxford University di Inggris yang didukung oleh Cisco.

Dikutip detikINET dari Cnet, Rabu (10/10/2010), studi tahunan ini menganalisa jaringan internet broadband di 72 negara dan 238 kota. Hasilnya, kualitas broadband diketahui melonjak 50% dalam tiga tahun terakhir karena investasi yang meningkat.

Kecepatan download rata-rata di ranah global tahun 2010 ini mencapai 5,92Mbps, meningkat dari angka 3,27Mbps di tahun 2008. Sedangkan kecepatan upload mencapai 1,77Mbps, tahun 2008 hanya 794Kbps.

Sebagai hasil kian cepatnya koneksi dan akses yang meluas, 48 negara atau 66% berhasil meraih syarat menjalankan layanan internet yang ada saat ini. Layanan itu seperti jejaring sosial, streaming video definisi rendah atau sharing file ukuran kecil.

Sebanyak 14 negara dan 38 kota dinyatakan siap menjalankan aplikasi internet masa depan. Lagi-lagi, Korea Selatan berada di posisi teratas jaringan broadband paling berkualitas di dunia. Warga di sana menikmati kecepatan download rata-rata 33,5Mbps dan kecepatan upload 17Mbps.

Berikut 10 besar negara dengan kualitas broadband terbaik. Sayang, tak disebut lengkap kecepatan akses masing-masing. Namun sebagai gambaran, Amerika Serikat di posisi 15 punya kecepatan download rata-rata 9,6Mbps dan upload 2,2Mbps.


Lagi-lagi, nama Indonesia belum ada di sini. Bahkan, Indonesia juga belum masuk dalam posisi 30 besar.

1. Korea Selatan
2. Hong Kong
3. Jepang
4. Eslandia
5. Swiss, Luxemburg, Singapura
6. Malta
7. Belanda
8. Uni Emirat Arab, Qatar
9. Swedia
10. Denmark

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TEORI KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
1. Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)
Teori pengaruh komunikasi massa dalam perkembangannya telah mengalami perubahan yang kelihatan berliku-liku dalam abad ini. Dari awalnya, para peneliti percaya pada teori pengaruh komunikasi “peluru ajaib” (bullet theory) Individu-individu dipercaya sebagai dipengaruhi langsung dan secara besar oleh pesan media, karena media dianggap berkuasa dalam membentuk opini publik. Menurut model ini, jika Anda melihat iklan Close Up maka setelah menonton iklan Close Up maka Anda seharusnya mencoba Close Up saat menggosok gigi.
Kemudian pada tahun 50-an, ketika aliran hipotesis dua langkah (two step flow) menjadi populer, media pengaruh dianggap sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh yang minimal. Misalnya iklan Close Up dipercaya tidak akan secara langsung mempengaruhi banyak orang-orang untuk mencobanya. Kemudian dalam 1960-an, berkembang wacana baru yang mendukung minimalnya pengaruh media massa, yaitu bahwa pengaruh media massa juga ditengahi oleh variabel lain. Suatu kekuatan dari iklan Close Up secara komersil atau tidak untuk mampu mempengaruhi khalayak agar mengkonsumsinya, tergantung pada variabel lain. Sehingga pada saat itu pengaruh media dianggap terbatas (limited-effects model).
Sekarang setelah riset di tahun 1970-an dan 1980-an, banyak ilmuwan komunikasi sudah kembali ke powerful-effects model, di mana media dianggap memiliki pengaruh yang kuat, terutama media televisi.Ahli komunikasi massa yang sangat mendukung keberadaan teori mengenai pengaruh kuat yang ditimbulkan oleh media massa adalah Noelle-Neumann melalui pandangannya mengenai gelombang kebisuan.
2. Uses, Gratifications and Depedency
Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan serimg diguankan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses and gratifications. Pendekatan uses and gratifications menekankan riset komunikasi massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses and gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002 : 388). Di sini sikap dasarnya diringkas sebagai berikut :
Studi pengaruh yang klasik pada mulanya mempunyai anggapan bahwa konsumen media, bukannya pesan media, sebagai titik awal kajian dalam komunikasi massa. Dalam kajian ini yang diteliti adalah perilaku komunikasi khalayak dalam relasinya dengan pengalaman langsungnya dengan media massa. Khalayak diasumsikan sebagai bagian dari khalayak yang aktif dalam memanfaatkan muatan media, bukannya secara pasif saat mengkonsumsi media massa(Rubin dalam Littlejohn, 1996 : 345).
Di sini khalayak diasumsikan sebagai aktif dan diarahkan oleh tujuan. Anggota khalayak dianggap memiliki tanggung jawab sendiri dalam mengadakan pemilihan terhadap media massa untuk mengetahui kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya dan bagaimana cara memenuhinya. Media massa dianggap sebagai hanya sebagai salah satu cara memenuhi kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan mereka melalui media massa atau dengan suatu cara lain. Riset yang dilakukan dengan pendekatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1940-an oleh Paul Lazarfeld yang meneliti alasan masyarakat terhadap acara radio berupa opera sabun dan kuis serta alasan mereka membaca berita di surat kabar (McQuail, 2002 : 387). Kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka dapat memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membeca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan rutinitas keseharian (McQuail, 2002 : 387).
Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons interactions sebagai berikut :
Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi
Personal relationships, yaitu persahabatan; kegunaan sosial
Personal identity, yaitu referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai
Surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi) (McQuail, 2002 : 388).
Seperti yang telah kita diskusikan di atas, uses and gratifications merupakan suatu gagasan menarik, tetapi pendekatan ini tidak mampu melakukan eksplorasi terhadap berbagai hal secara lebih mendalam. Untuk itu mari sekarang kita mendiskusikan beberapa perluasan dari pendekatan yang dilakukan dengan teori uses and gratifications.
3. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.

4. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media. Lalu apa yang sebenarnya melandasi ketergantungan khalayak terhadap media massa ?

Ada dua jawaban mengenai hal ini. Pertama, khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media yang telah memenuhi berbagai kebutuhan khalayak bersangkutan dibanding pada media yang menyediakan hanya beberapa kebutuhan saja. Jika misalnya, Anda mengikuti perkembangan persaingan antara Manchester United, Arsenal dan Chelsea secara serius, Anda mungkin akan menjadi tergantung pada tayangan langsung Liga Inggris di TV 7. Sedangkan orang lain yang lebih tertarik Liga Spanyol dan tidak tertarik akan Liga Inggris mungkin akan tidak mengetahui bahwa situs TV 7 berkaitan Liga Inggris telah di up date, atau tidak melihat pemberitaan Liga Inggris di Harian Kompas.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, survey dan riset etnografi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Alibi

No warning sign, no alibi
We're fading faster than the speed of light
Took our chance, crashed and burned
No, we'll never ever learn

I fell apart, but I got back up again,
And then I fell apart, but got back up again,
yeah

We both could see crystal clear,
That the inevitable end was near
Made our choice, trial by fire,
To battle is the only way we feel alive

I fell apart, but got back up again,
And then I fell apart, but got back up again,
And then I fell apart, but got back up again
away oh
away oh
away oh
away oh
away oh
away oh

So here we are, witching hour,
The quickest tongue to divide and devour
Divide and devour
If I could end the quest for fire,
For truth, for love, and my desire,
Myself
And I fell apart, but got back up again
away oh, away oh, away oh, away oh, away oh,
away oh, away oh, away oh, away oh,

I fell apart, I fell apart, I fell apart,
I fell apart. I fell apart,
But got back up again

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wonder Girls - Nobody (English Version) Lyrics



You Know I still Love You Baby
And it will never change (Saranghae)
I want nobody nobody But You, I want nobody nobody But You
How can I be with another, I don’t want any other
I want nobody nobody nobody nobody
Why are you trying to, to make me leave ya
I know what you’re thinking
Baby why aren’t you listening
How can I just
Just love someone else and
Forget you completely
When I know you still love me
Telling me you’re not good enough
My life with you is just too tough
You know it’s not right so
Just stop and come back boy
How can this be
When we were meant to be
I want nobody nobody But You, I want nobody nobody But You
How can I be with another, I don’t want any other
I want nobody nobody nobody nobody
I want nobody nobody But You, I want nobody nobody But You
How can I be with another, I don’t want any other
I want nobody nobody nobody nobody
Why can’t we just, just be like this
Cause it’s you that I need and nothing else until the end
Who else can ever make me feel the way I
I feel when I’m with you, no one will ever do
Telling me you’re not good enough
My life with you is just too tough
You know me enough so
You know what I need boy
Right next to you is where I need to be.
I want nobody nobody But You, I want nobody nobody But You
How can I be with another, I don’t want any other
I want nobody nobody nobody nobody
I want nobody nobody But You, I want nobody nobody But You
How can I be with another, I don’t want any other
I want nobody nobody nobody nobody
I don’t want no body, body
I don’t want no body, body
Honey you know it’s you that I want, it’s you that I need
Why can’t you see~
I want nobody nobody But You, I want nobody nobody But You
How can I be with another, I don’t want any other
I want nobody nobody nobody nobody (2x)
Back to the days when we were so young and wild and free
Nothing else matters other than you and me
So tell me why can’t it be
Please let me live my life my way
Why do you push me away
I don’t want nobody nobody nobody nobody but you

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Verb

Verbs are one of the major grammatical groups, and all sentences must contain one. Verbs refer to an action (do, break, walk, etc.) or a state (be, like, own).
The verb tense shows the time of the action or state. Aspect shows whether the action or state is completed or not. Voice is used to show relationships between the action and the people affected by it. Mood shows the attitude of the speaker about the verb, whether it is a declaration or an order. Verbs can be affected by person and number to show agreement with the subject.

'DO', 'BE' and 'HAVE' are the English auxiliary verbs used in a negative structure, a question or to show tense.
DESCRIPTIONS OF ENGLISH AUXILIARY VERBS:
1/ 'DO', 'DON'T', 'DOES' and 'DOESN'T' are used for questions and negatives in the Present Simple Tense, and 'DID' and 'DIDN'T' are used in the Past Simple Tense.
2/ 'BE' is used with the Present Participle in Continuous (Progressive) Verbs. It is also used with the Past Participle in the Passive
3/ 'HAVE' is used with the Past Participle to form the Perfect Aspect.
 
A copula (also spelled copular) verb is a verb that connects the subject to the complement. They are sometimes called linking verbs. EG: That food smells nice.
('Smells' connects the subject to the adjective that describes it.)
The following are the principal Copula Verbs in English that can be used to connect the subject to an adjective:
Be; Look; Feel; Taste; Smell; Sound; Seem; Appear; Get; Become; Grow; Stay; Keep; Turn; Prove; Go; Remain; Resemble; Run; Lie

A Ditransitive Verb is one that takes both a direct object and an indirect object.
EG: He gave her the letter. ('The letter' is the direct object, what he gave, and 'her' is the indirect object, the person he gave it to. This sentence can also be written 'He gave the letter to her'.)

A Transitive Verb is one that takes an object.
EG: He opened the door. ('Door' is the object of the action; it is affected by the operation.)

An intransitive verb is one that does not take an object.
EG: They arrived. (The verb does not require an object to complete it.)
They do not have a passive form.

An ambitransitive verb can be both transitive and intransitive without changing the verb:
  1. I read my newspaper.
  2. I always read in bed.
In the first sentence, read is used transitively, with the direct object newspaper, while in the second there's no object, so it is being used intransitively.

A dynamic verb is one that can be used in the progressive (continuous) aspect, indicating an unfinished action.
EG: She's lying on the bed. (An incomplete action in progress)

The finite forms of a verb are the forms where the verb shows tense, person or singular plural. Non-finite verb forms have no person, tense or number.
I go, she goes, he went - These verb forms are finite.
To go, going - These verb forms are non-finite.

An inchoative verb is a verb that describes a change of state.
EG: The apples ripened. (The apples became ripe.)
EG: He has aged a lot. (He has become old.)

An irregular verb is one that does not take the -ed ending for the Past Simple and Past Participle forms. Some irregular verbs do not change; put put put, while others change completely; buy bought bought, etc.
Irregular verbs fall into 5 categories:
  1. Base Form
  2. Past Simple
  3. Past Participle
  4. 3rd Person Singular
  5. Present Participle / Gerund
The non-finite forms of a verb have no tense, person or singular plural. The infinitive and present and past participles are the non-finite parts of a verb; To do; doing; done  

A regular verb is one that follows the pattern of taking -ed for the past simple and past participle (or -d if the verb ends in -e; smoke smoked).
EG: walk walked walked
As regular verbs follow a fixed pattern, there is no irregular verb list in existence.

A performative verb is a verb where saying it or writing it performs the action itself. If you say 'I resign', then saying it performs the act of resignation. In ceremonies like baptism, naming ships, etc, performative verbs are used.

Modal verbs are used to express ideas such as possibility, intention, obligation and necessity. CAN, COULD, WILL, WOULD, SHALL, SHOULD, OUGHT TO, DARE and NEED are some examples.
eg: I would have told you, if you had wanted me to.
eg: Yes, I can do that.

A phrasal verb consists of a verb and a preposition or adverb that modifies or changes the meaning; 'give up' is a phrasal verb that means 'stop doing' something, which is very different from 'give'. The word or words that modify a verb in this manner can also go under the name particle.
Phrasal verbs can be divided into groups:
Intransitive verbs
These don't take an object
They had an argument, but they've made up now.
Inseparable verbs
The object must come after the particle.
They are looking after their grandchildren.
Separable verbs
With some separable verbs, the object must come between the verb and the particle:
The quality of their work sets them apart from their rivals.
In our phrasal verb dictionary, we classify these as Separable [obligatory]
With some separable verbs, the object can before or after the particle, though when a pronoun is used it comes before the particle:
Turn the TV off.
Turn off the TV.
Turn it off.
In our phrasal verb dictionary, we classify these as Separable [optional] 

Stative verbs are verbs that describe a state and consequently the stative verb is not usually used in the progressive aspect, which is used for incomplete actions in progress. STATIVE VERB EXAMPLE:
EG: They own a cottage in Somerset. (The possession is a state and not an action. We cannot write this sentence in the progressive aspect)








 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

NOUN TUGAS BAHASA INGGRIS

A noun is a word used to refer to people, animals, objects, substances, states, events and feelings. Nouns can be a subject or an object of a verb, can be modified by an adjective and can take an article or determiner.

Nouns may be divided into two basic groups:


Countable Noun is a noun that has both a singular and a plural form. The plural is normally made by the addition of '-s'.
eg: A horse Two horses

Uncountable Noun has no plural.
eg: milk; water; wood and air These nouns usually have no plural forms.
Uncountable Nouns are sometimes called mass nouns.

Proper nouns are the names of individual people, places, titles, calendar times, etc.. eg: Janet; Simon; London; The President; Tuesday.
Proper nouns are always written with a capital letter. Nouns which are not written with a capital letter do not refer to the name of an individual person or thing and are called common nouns.
An abstract noun refers to states, events, concepts, feelings, qualities, etc., that have no physical existence.
eg: Freedom; happiness; idea; music are all abstract nouns that have no physical existence.
An abstract noun can be either a countable noun or uncountable noun. Abstract nouns that refer to events are almost usually countable: a noise; a meeting.

 An Adjective can sometimes function as a Noun; the young, the rich, etc. These are Adjectival Nouns, meaning the people who are young, the people who are rich, etc. 

We can use a noun as an adjective when it precedes a noun that it modifies; a mountain bike is a bike designed for riding up mountains. 'Mountain' functions as an adjective modifying the noun 'bike'. The second noun takes the plural form, while the first behaves like an adjective and consequently does not, unless the word is normally used in the plural (sports hall) or refers to people (women footballers).
We use these for well-known things, some can be hyphenated and some are written as one word.

A collective noun refers to a group of people, animals or objects as a group; family, company, etc.. When a collective noun is used in the singular, the verb can be either Singular or Plural.
The company has decided to open ten new outlets.
The company have decided to open ten new outlets.
NB The police are here. ('police' has no singular form)
If a singular verb is used then the noun is seen as a single entity. If a plural verb is used, then the noun is seen as consisting of a group of individuals.

A noun which refers to people, animals and living beings is an animate noun. Inanimate nouns refer to things that are not alive.

A Substantive is a term covering all words that can function like a noun. Substantives include nouns, gerunds, adjectival nouns and pronouns.


A Gerund is a verb when it acts as a noun; gerunds can act as the subject or object of a main verb.
EG: Studying is good for you.
Gerunds are used after prepositions, but not usually after 'to'. The gerund looks identical to the present participle, which is used after the auxiliary verb 'to be', but are not the same as they do not function as main verbs. Gerunds are used after certain words and expressions, as is the infinitive, so it is useful to try to learn which form an adjective, etc., takes.

Formation:

Base Form + ING
If a verb ends with -e, it loses the last letter before adding the -ing suffix

  An Adjective can sometimes function as a Noun; the young, the rich, etc. These are Adjectival Nouns, meaning the people who are young, the people who are rich, etc. 

 A pronoun is a word that substitutes a noun or noun phrase. There are a number of different kinds of pronouns in English.
TYPES OF PRONOUN:
1 Demonstrative Pronoun - this, that, these, those
2 Personal Pronoun - I, you, he, she, etc..
3 Possessive Pronoun - mine, yours, his, etc..
4 Reflexive Pronoun - myself, yourself, etc..
5 Interrogative Pronoun - who, what, where, etc..
6 Negative Pronoun - nothing, no, nobody, etc..
7 Reciprocal pronoun - each other, etc..
8 Relative Clause - who, whose, which, that, etc..
9 Quantifier - some, any, something, much, many, little, etc.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehidupan dan lampu merah



Saat saya melintasi jalanan ring road yang jalanannya cenderung lurus, dan setelah beberapa km menemui lampu merah. ternyata, selain sebagai alat keselamatan, lampu merah juga menyimpan sebuah hikmah yang luar biasa, saya jadi berfikir tentang kehidupan, betapa gambaran dan nashehat dari Lampu merah sangatlah berharga, bicara tentang lampu merah tentu saja membicarakan juga kedua lampu lainnya yaitu warna kuning dan hijau...

Teman2 pasti sudah tahu lampu merah berarti??? berhenti...( ih pinter..!)
lampu hijau berarti ??? jalan terus..(Duh pinter banged lulusan play grup mana sii..?)
lampu kuning ..??? ngebut ajah .. ( Wkwkwkw,,,Don't try this at home, but try it @ Road. )

Alat luar biasa ini ditemukan tahun 1918 oleh Perwira Polisi Amerika William L. Potts di Detroit, Michigan. Dia mencari pemecahan atas permasalahan meningkatnya kecelakaan tabrakan di perempatan jalan. Potts menggunakan lampu signal kereta api warna merah, kuning dan hijau serta kabel dan alat pengontrol senilai 37 dollar untuk membuat traffic light pertama didunia. Dipasang pada tahun 1920 dan setelah itu digunakan diseluruh dunia.

Tapi bagi penulis, lampu merah bermakna lain, selain alat penyelamat ternyata lampu merah bisa menjadi sebuah nasehat. Saya merenungkan lampu merah sambil memikirkan masalah salah seorang sahabat saya yang saat ini kehidupannya sedang dirundung penderitaan ( Ciaah Sinetron abis ..), Ia bertanya-tanya kenapa takdir yang ia jalani tidak berjalan seperti yang ia kehendaki? padahal gak kurang2 dia berdoa pada Allah SWT. Doa malem, sholat dhuha, sholat tasbih, banyak dzikir, n many more... Tapiii... ternyata, masih menunda keberhasilannya itu, atau dalam bahasa seronoknya " GAGAL SEMENTARA",

Konteksnya dalam perbincangan lampu merah ini adalah Dia sedang melewati jalan yang ber"LAMPU MERAH", so, dia harus nunggu lampunya menghijau dulu biar bisa lewat, atau kalau nggak sabar pake teknik manuver ajah... (keterangan lebih lanjut hubungi temen saya di fb namanya izza fauziarti sualnya beliau ahli manuver di perempatan), kalo dia terus menerobos akan ada banyak konsekuensi atau akibat yang bakalan dia tanggung, entah kena tilang atau kecelakaan maut yang berujung kematian (Naudzubillahi min syarri dzalik, jangan ampe deh mati konyol)  maka Allah menangguhkan impiannya untuk bisa dilewatinya suatu saat nanti, atau bahasa puitisnya " semua akan indah pada saatnya ".( So, sweet )

(Iya tapi kapan..??? ) Ya, kalo lampunya udah ijo doong ..! saat itu pasti akan tiba, mana ada lampu merah kok meraaah trus... rusak kale tuh lampu, tapi lampu merahnya Gusti Allah gak pernah rusak, ada orbit kehidupan yang dirancang-Nya khusus untuk kita, dan lengkap dengan sistem pengamanannya, rancangan tersebut udah jadi sejak 50 juta tahun sebelum terciptanya langit bumi, yupz, rancangan tersebut berada di Lauhil Mahfudz sana, masa' g percaya?

(Trus apa pesan moral dari semua ocehan ini ....?) Hmmm coba tebak .! YAP yap..! Anda benar, pesan moralnya adalah kesabaran, InnAlloha ma'ashobirin, dalil singkat itu ternyata mempunyai kekuatan yang luar biasa, (hehe bilang aja g apal dalil kesabara yang laen Wkk.. :P ) hehe emang..! ya biarin, yang penting talk less Pray more.. g apal dalil g papa yang penting apal doanya " Allohumma Afrigh alaina Shob'rowwa tsabbit aqdamana wanshurna 'alal Qoumil kaafiriin..." Amiin..

Semoga setelah baca tulisan ini temen2 jadi buka kembali buku doanya trus berdoa yang banyak dan menjadi pribadi penyabar, sayapun masih trus berdoa, itupun menunjukkan kalo penulis juga masih belum sempurna kesabarannya. Ini hanya sedikit tulisan tentang kesabaran. masih ada banyak bagian dari kesabaran yang belom terekspose oleh penulis jadi mohon pembaca berSABAR.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dakwah di surat kabar : kajian kritis


January 11, 2010 in Uncategorized | Tags: dakwah, surat kabaR

Oleh : Marasakti Bangunan
NIM : 08 KOMI 1374
A. PENDAHULUAN
Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Topik umum yang sering ditampilkan dalam surat kabar adalah politik, kriminalitas, bisnis, seni, sosial, dan olahraga.
Pada pertengahan abad ke-XIX di negara-negara Barat, pers disebut sebagai kekuatan yang keempat, setelah eksekutif, yudikatif dan legislatif. Hal ini menunjukkan kekuatan pers dalam melakukan advokasi dan menciptakan isu-isu politik. Karena itu tidak mengherankan bila pers sering ditakuti, atau malah “dibeli” oleh pihak yang berkuasa.
Dalam ranah dunia pemberitaan saat ini, kelebihan media online yang bisa menyajikan berita secara cepat dan real time, memang takkan bisa ditandingi media cetak, keberadaan internet disinyalir akan menghabisi eksistensi media cetak, seiring dengan semakin maju dan murahnya teknologi pendukung ditambah dengan belomba-lombanya sejumlah surat kabar meluncurkan versi media online dimana versi tercetak di-posting secara online di situs media bersangkutan. Namun dalam pandangan yang lain mengatakan bahwa memang benar pamor media online akan terus menanjak tetapi bukan berarti media cetak akan segera punah. Media cetak dan media online akan berjalan saling melengkapi.
Sejalan dengan itu dalam pandangan Islam, bahwa segala bentuk aktivitas yang mengandung nilai-nilai kebajikan dan membendung bentuk-bentuk kejahatan, merupakan manifestasi dari amar ma’ruf nahi munkar. Sedangkan aktivitas yang memiliki dimensi amar ma’ruf nahi munkar dalam perspektif Islam dikenal atau disebut dengan berdakwah.
Jadi karena itu dakwah melalui surat kabar tidak mesti lewat artikel-artikel keagamaan yang syarat dengan kajian al Qur’an semata. Karenanya makalah ini mencoba melihat sisi-sisi surat kabar yang dapat dijadikan sebagai penyampai dakwah kepada masyarakat.
B. PEMBAHASAN
1. DAKWAH MELALUI TULISAN
Kata dakwah dalam bahasa Arab berasal dari kata da’wat atau da’watun yang berarti: undangan, ajakan, seruan. Dari sekian banyak definisi dakwah yang dirumuskan oleh pakar dakwah dapat disimpulkan bahwa pada intinya dakwah adalah mengajak manusia kejalan Allah agar mereka berbahagia di dunia dan di akhirat.
Dalam pengertian yang lebih luas bahwa dakwah tidak hanya terbatas pada ceramah dan pidato yang didalamnya terdapat penyampaian ayat-ayat suci al Qur’an dan Hadis, tetapi menyangkut seluruh aktivitas manusia yang tujuannya untuk memberikan pengaruh ‘perubahan’ pada tingkah laku manusia, kepada yang lebih baik , seperti menulis cerpen pada sebuah surat kabar, dialog dari hati kehati dengan pecandu narkoba, pembangunan sarana rekreasi yang menjunjung tinggi norma-norma agama dan lain-lain.
Jika kita cermati fakta di masyarakat, tak dipungkiri bahwa dakwah bil lisan masih mendominasi dibanding dakwah tulisan. Mungkin karena berbicara itu jauh lebih mudah ketimbang menulis, sehingga menjadi pilihan banyak orang. Bukan berarti kita merendahkan kontribusi para mubaligh yang menggunakan metode lisan, tapi alangkah bagusnya jika diringi dengan tulisan.
Perlu disadari pula, bahwa berdakwah dengan tulisan itu tidak melulu dalam bentuk ulasan keagamaan yang sarat dengan ayat-ayat al Quran, hadis-hadis, maupun fatwa-fatwa ulama. Untuk menyentuh dan menarik minat berbagai kalangan atau lapisan masyarakat, kita bisa lebih ‘cair’ serta fleksibel. Misalnya melalui puisi (sebagaimana dilakoni Emha Ainun Nadjib, KH Mustafa Bisri, Taufik Ismail, Eza Thabry Husano, Abdurraham El-Husein, dll), cerpen (sebagaimana dilakukan Danarto, Ahmadun Yosi Herfanda, Helvy Tiana Rosa beserta anggota Forum Lingkar Pena lainnya), novel (sebagaimana digeluti Pipiet Senja, Habiburrahman El Shirazy, dll). Atau, memotivasi orang agar giat bekerja dan optimis menyongsong masa depan (sebagaimana digalakkan Toto Tasmara), memberikan kiat-kiat bagaimana membentuk keluarga sakinah dan mendidik anak yang baik (sebagaimana ditekuni Mohammad Fauzil Adhim) juga bagian dari dakwah. Bahkan tulisan humor yang bisa membuat orang sedih jadi ketawa, dapat dikategorikan dakwah. Intinya, tulisan apapun yang mampu menghantar orang pada kualitas kehidupan yang lebih baik itu adalah dakwah.
Artinya, dakwah yang dikemas dalam bentuk tulisan jauh lebih tahan lama dibanding melalui lisan. Daya jangkaunya juga lebih luas, menembus sekat ruang dan waktu. Buktinya, tulisan para ulama yang dibuat ratusan tahun silam masih bisa dinikmati oleh generasi kini dan generasi yang akan datang, sepanjang karya-karya itu dibaca, maka sepanjang itu pula dakwahnya tetap berjalan dan sepanjang itu pula ia masih mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat, Jasad penulis boleh terkubur, tapi karya dan tulisannya akan senantiasa langgeng.
2. KEBERADAAN SURAT KABAR SEBAGAI MEDIA DAKWAH
Naiklah kereta bawah tanah di Tokyo. Sepuluh tahun lalu, hampir sebagian besar penumpangnya, baik tua dan muda, tunduk dan asyik membaca buku, majalah, surat kabar, dan komik. Kini yang ada di tangan mereka adalah handphone, i-pod, note-book.
Media cetak, sedang menghadapi cobaan berat. kehadiran media baru (new media), seperti internet, telepon genggam, i-pod, radio satelit, dan munculnya sebuah generasi yang berbeda dalam mengonsumsi informasi telah memaksa media cetak untuk berpikir keras menata kembali posisinya agar tetap relevan bagi konsumennya.
Datangnya era jurnalisme warga (citizen journalism) juga memaksa media tradisional mengubah pola pikir sebagai satu- satunya alternatif penyampai ”kebenaran”. Namun, tantangan terberat berikutnya adalah datangnya krisis ekonomi global. bagi media cetak, harga kertas impor terus membubung, pemasukan iklan menurun drastis, dukungan distribusi semakin mahal, sementara sirkulasi umumnya stagnan, kalau tidak anjlok.
Menurut Timothy Balding, CEO Asosiasi Surat Kabar Dunia, di beberapa negara sedang berkembang, pasar surat kabar bahkan meningkat, dengan sangat meyakinkan. Ketika menyampaikan laporan mengenai kemajuan industri persuratkabaran dunia, Balding mengemukakan berbagai fakta bahwa bisnis surat kabar kini menjadi lebih bergairah, termasuk di negeri maju yang masih menunjukkan pertumbuhan sirkulasi. Semakin menguatnya media digital malah mendorong media cetak yang bagi mayoritas pembaca dianggap sebagai bagian tidak terpisahkan dari sumber informasi mereka. Balding tentu tidak sekadar asal bunyi, Ia membeberkan data betapa surat kabar di seluruh dunia menunjukkan kebangkitan kembali. Pada 2006, sirkulasi koran di seluruh dunia meningkat 2,3%, dan selama lima tahun terakhir naik 9,48%. Peningkatan terjadi di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan. Satu-satunya yang menunjukkan penurunan hanyalah Amerika Utara. Pendapatan iklan koran di seluruh dunia pun meningkat 3,77% tahun lalu atau naik 15,77% dalam lima tahun terakhir. Di Asia Tenggara, selama lima tahun terakhir, Malaysia mencatat pertumbuhan penjualan 19,97%, Singapura 0,48%, dan Thailand 12,31%. Tetapi tidak disebutkan data penjualan surat kabar di Indonesia.
Di Indonesia, misalnya, tantangan industri pers sampai tahun 1998 adalah memperjuangkan kebebasan dirinya. Tonggak kebebasan itu ditandai dengan jatuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998. Media ikut berperan dalam penetapan agenda-setting perjalanan demokrasi di Indonesia. Dan, menjaga apa yang telah diraih dalam proses reformasi, seperti: memberi peran yang lebih besar bagi masyarakat madani, mencegah militer kembali ke panggung politik, menjamin proses checks and balances di antara tiga pilar kekuasaan, menjunjung penegakan hukum dan penghormatan pada HAM—semua itu menjadi prioritas utama pers Indonesia.
Hingga saat ini Indonesia masih berjuang melawan tingkat buta huruf, yaitu sekitar 11 juta orang, dengan usia 15 tahun ke atas. Tingkat akses terhadap internet pun masih rendah, hanya sekitar 25 juta, atau sekitar 11 % dari populasi yang berjumlah 228 juta orang. Dengan kata lain, kalaupun saat ini media cetak sedang ”berdarah-darah”, hal itu lebih dikarenakan faktor resesi ekonomi. Namun, tidak berarti media cetak akan ”mati”
Setidaknya hingga saat ini terutama diwilayah Sumatera Utara khususnya kota Medan dan sekitarnya, bahwa surat kabar masih mendominasi sebagai bahan bacaan pada fasilitas-fasilitas umum, seperti kantor pemerintah, bank, rumah makan, pangkas, kedai kopi, lapo tuak, dan lain lain. Hanya sebagian kecil plaza, hotel dan rumah makan siap saji yang menyiapkan perangkat wi fi atau jasa internet.
Karena keberadaan itu, surat kabar tetap relevan dijadikan sebagai media dakwah dalam berbagai segi dan situasi. Cukup banyak sisi surat kabar yang dapat dijadikan sebagai penyampai dakwah kepada masyarakat seperti motto, penyusunan kata dalam berita, penempatan gambar, dan lain-lain.
3. DAKWAH DAN SURAT KABAR
Surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan hiburan lainnya.
Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.
Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan.
Perkembangan teknologi modern (komputer, internet, dll) kini memungkinkan pencetakan surat kabar secara simultan di beberapa tempat, sehingga peredaran di daerah-daerah yang jauh dari pusat penerbitan dapat dilakukan lebih awal. Misalnya, koran Republika yang pusatnya di Jakarta, melakukan sistem cetak jarak jauh (SCJJ) di Solo. Koran International Herald Tribune yang beredar di Indonesia dicetak dan diterbitkan di Singapura, padahal kantor pusatnya berada di Paris.
Di satu pihak sistem ini menolong beredarnya koran-koran kota besar di daerah-daerah dengan lebih tepat waktu. Namun di pihak lain, koran-koran daerah banyak yang mengeluh karena hal ini membuat koran-koran besar semakin merajai dan mematikan koran-koran daerah yang lebih kecil.
Kegiatan berdakwah dalam beberapa hal dapat dilihat sebagai kegiatan komunikasi. Dalam kegiatan komunikasi hendaknya disadari bahwa faktor kecanggihan medium – sebagai imbas perkembangan teknologi komunikasi – bukanlah satu-satunya determinan yang menentukan sukses tidaknya suatu aktivitas komunikasi. Sebab, dalam setiap proses komunikasi, setidak-tidaknya ada lima komponen komunikasi yang harus diperhatikan, yaitu: komunikator, isi pesan, medium, komunikan dan feedback (umpan balik).
Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana meningkatkan efektifitas dakwah, atau bagaimana proses dakwah tersebut bisa mencapai tujuannya. Beberapa hal di bawah ini mungkin perlu di perhatikan .
Pertama, makna komunikator harus diperluas. Kalau selama ini kita cenderung melihat komunikator atau penyampai pesan hanyalah mereka yang dapat disebut ulama, atau mubaligh di majelis taklim, mimbar-mimbar masjid dan musholla, maka makna itu sebaiknya diperbesar. Kita harus mempersepsikan bahwa sesungguhnya kita semua mempunyai tugas keda’ian. Seorang wartawan yang menyadari kebesaran Allah SWT lewat kesempurnaan sebab akibat dan kronologis suatu kejadian/peristiwa, dapat berdakwah dengan menyampaikan “kesadarannya” itu pada khalayak melalui etika pemberitaan menurut norma-norma agama. Negarawan, peneliti, teknolog dan sebagainya semuanya dapat melaksanakan peran-peran keda’ian pada bidang keahlian dan tekunannya masing-masing.
Kedua, isi pesan juga perlu terus diperluas. Isi pesan dakwah diharapkan tidak semata menyampaikan al-Quran, Hadis, dalam arti secara harfiah membaca/menyebutkan ayat suci al-Qur’an. Dengan tidak memungkiri bahwa sumber baku dakwah itu adalah al –Qur’an dan Hadis. Isi pesan dakwah harus dipahami yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan pencerahan hati dan pikiran masyarakat, baik melalui perkataan, tulisan dan perbuatan. materi dakwah pun sebaiknya harus dapat menyahuti kebutuhan dalam konteks kekinian sesuai dengan perkembangan zaman.
Ketiga, media untuk menyampaikan pesan dakwah juga perlu diperluas maknanya. Semua jenis media massa, seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan seterusnya mestinya dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan dakwah. Tentu saja kontak interpersonal tak kalah pentingnya. Perbuatan atau prestasi baik dalam satuan-satuan kerja dan pengabdian kita pun dapat dijadikan sebagai suatu media dakwah.
Keempat, khalayak atau target audience juga perlu diperluas maknanya. Selain komunitas masjid, langgar, musholla, majelis taklim, juga mereka yang berada di tempat-tempat lain seperti di kantor, perusahaan, rumah sakit dan sebagainya. Tentu saja dengan cara ataupun pendekatan yang berbeda-beda. Semua anggota masyarakat, sebagai individu atau kelompok, yang kaya dan miskin, di kota metropolitan dan di desa terpencil, seharusnya terjangkau oleh dakwah dengan medium dan materi yang sesuai.
a) . Perwajahan Dalam persfektif Dakwah
Surat kabar biasanya dicetak pada kertas murah yang disebut kertas koran. Sejak 1980-an, industri surat kabar berubah dari percetakan berkualitas rendah ke percetakan dengan kualitas tinggi dengan proses empat warna dan offset printing. Kehadiran komputer, word processing software, graphics software, kamera digital, dan digital prepress and typesetting semakin memajukan percetakan surat kabar. Teknologi tersebut membuat surat kabar mampu mencetak foto dan grafik berwarna dengan layout yang inovatif dan desain yang semakin baik.
Perwajahan media massa cetak khususnya surat kabar nampak semakin memanjakan konsumennya. Perwajahan adalah penyusunan unsur-unsur desain berupa garis, bidang, warna ke dalam suatu halaman yang disebarkan melalui media cetak secara kasatmata (visual). Lebih sederhana lagi bahwa perwajahan adalah proses rancang, olah grafis dan tata letak (lay out) halaman surat kabar.
Kehadiran perwajahan sebenarnya bukan sekadar tindakan kreatif penggabungan antara kecendikiaan dan keterampilan artistik dan tidak hanya dimaksudkan untuk memasukkan berita, foto, ilustrasi, dan iklan, tetapi ada tugas yang lebih berat, yaitu bagaimana perwajahan dapat menambah daya serap penerimaan pesan di dalamnya.
Berkomunikasi secara grafis dalam perwajahan, seyogianya direka sedemikian rupa sesuai keinginan khalayak pembaca, agar berdampak seperti yang diharapkan. Perwajahan dapat berperan sebagai katalisator penyampaian pesan sebuah media cetak. Memakai rancang perwajahan yang tepat berarti kandungan informasi yang dimilikinya, semakin efektif dan efisien diterima masyarakat, sehingga mampu membentuk perasaan, sikap, perilaku, dan pola pikirnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, perwajahan dilihat dari perspektif dawkah adalah kegiatan yang tidak berhenti pada fungsi desain grafis dan lay out saja. Selanjutnya perwajahan akan berperan sebagai bagian dari efektivitas keterbacaan media (channel) dalam penyampaian pesan dari si pembuat pesan (komunikator) kepada sasarannya (komunikan) dalam kegiatan dakwah.
Dalam Islam istilah komunikasi dapat ditemukan padanannya dengan dakwah. Dimana adanya proses interaktif dan kontak sosial yang mentransformasikan berbagai pesan dan informasi yang mengalir dari berbagai sumber kepada khalayaknya.
Pada taraf berikutnya, dijabarkan secara lebih mendalam bahwa perwajahan yang bernuansa dan berdasarkan konsep agama merupakan sarana dakwah untuk menghasilkan suatu tanggapan positif dari khalayak. Sehingga dengan bentuk perwajahan yang berkonsentrasi dimensi dakwah menimbulkan simpati dan bujukan terhadap pembaca untuk menerima pesan dan dakwah media cetak tersebut.
Meskipun perwajahan memberi kesempatan berekspresi secara verbal dan non verbal, sebagai alat katalisator penerimaan pesan dari sebuah media cetak, perwajahan harus tetap berada dalam koridor dan batas-batas komunikasi, dimana pesan haruslah menimbulkan pengaruh. Seperti dikemukakan Lasswell komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media sehingga menimbulkan efek tertentu
Dengan demikian, desain perwajahan bukan hanya semata memoles surat kabar agar indah dan menarik, tetapi dalam konteks dakwah bagaimana agar desain perwajahan itu dapat diiringi dengan ajakan, himbauan, dan bimbingan terhadap khalayak menuju kehidupan lebih baik sesuai tuntunan Agama.
b) . Analisis Berita dan Pemberitaan Dalam kaitannya dengan Dakwah
Berita berasal dari bahsa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi”.Ada juga yang menyebut dengan “Vritta” artinya “kejadian” atau “Yang Telah Terjadi”. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat .
Dewasa ini, untuk kalangan tertentu yang memahami betul gerak-gerik pers. Mereka akan menilai lebih dalam terhadap pemberitaan, yaitu dalam setiap penulisan berita menyimpan ideologis/latar belakang seorang penulis. Seorang penulis pasti akan memasukkan ide-ide mereka dalam analisis terhadap data-data yang diperoleh di lapangan. Ternyata penyampaian sebuah berita menyimpan subjektivitas penulis. Bagi masyarakat biasa, pesan dari sebuah berita hanya dinilai apa adanya. Berita dipandang sebagai barang suci yang penuh dengan objektivitas.
Analisis terhadap isi berita ini, akan mengantar pembaca kepada pemahaman tentang latar belakang seorang penulis berita. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap pembaca. Pembaca akan lebih memahami tafsir berita, kenapa dan mengapa beirta itu ditulis dan disebarkan kepada khalayak. Sehingga pembaca dapat menghindari masuknya idiologi penulis berita. Dengan analisis berita ini diharapkan Pembaca telah memiliki filter dalam menyikapi pemberitaan dalam media massa.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menganalisa berita, yaitu analisis isi (content analysis), analisis bingkai (frame analysis), analaisis wacana (disccourse analysis), dan analisis semiotik (semiotic analysis). Semuanya memiliki tujuan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan target pelaku analisis.
Pada sisi lain jurnalis muslim yang juga bertindak sebagai da’i, misi dakwah harus tetap berjalan dalam sebuah pemberitaan. Unsur berita 5W 1H dapat dijadikan sebagai alat untuk memasukkan misi dakwah, yaitu dengan menonjolkan positif-negatif diantara 5W 1H. secara perlahan positif akan menjadi panutan dan negative akan ditinggalkan khalayak.
Sesunggunya cukup banyak isi surat kabar yang dapat dijadikan sebagai media dakwah dalam artian rubrik atau kolom-kolom yang ada, dapat dijadikan sebagai media dakwah. Dalam konteks ini kita mencoba melihat pada surat kabar WASPADA yang terbit di Medan. Seperti Kolom Albayan, yang coba melihat kajdian yang sedang hangat di perbincangkan korelasi dengan Al qur’an dan Hadis, Sejarah dan lain-lain.
Kemudian rubrik kisah-kisah pahlawan Islam dan kolom resensi buku dari-buku keislaman yang baru terbit, seperti contoh sebagai berikut :
Selanjutnya kolom peristiwa, dalam foto dibawah terlihat keberadaan Istanbul dengan kemegahan arsitektur bangunannya.
Jadi Sebesar dan sekecil apapun pengaruhnya pada khalayak tentang pemberitaan diatas tentulah sudah dapat dikatakan dengan dakwah.
c) . Dakwah di Surat Kabar berkaitan erat dengan Pemilik, pimpinan redaksi dan wartawan
Setidaknya ada tiga komponen yang saling berkaitan dalam mempengaruhi berhasilnya dakwah di media surat kabar, tiga komponen tersebut adalah : pemilik modal, pemimpin redaksi dan wartawan. Ketiga komponen tersebut harus berjalan seiring. Bila salah satunya tidak memiliki jihad untuk dakwah maka dakwah di media surat kabar dapat dikatakan tidak maksimal, walaupun pada hakikatnya dakwah tetap dapat berjalan melalui pemberitaan yang ditulis oleh jurnalis.
Sebelum dipublikasikan menjadi sebuah berita, informasi harus melewati berbagai tahapan seleksi terlebih dahulu. Pada akhirnya, ada informasi yang lolos dari tahap seleksi kemudian diangkat menajdi berita, dan ada informasi yang tidak lolos tahap seleksi. Hal ini dikarenakan tidak tersedia cukup waktu dan tempat di dalam media massa.. Fungsi pengaturan tempat dan waktu ini berkaitan dengan fungsi redaksi sebagai penjaga gawang informasi (gatekeeper) yang menepis berita-berita masuk, Media melalui kegiatan yang disebut gatekeeping mengontrol akses khalayak terhadap berita, informasi, dan hiburan.
Bila dikaitkan dengan teori komunikasi massa, maka hal ini bersesuaikan dengan Agenda Setting Theory, yaitu suatu theory yang meyakini dan meramalkan bahwa media tidak mempengaruhi sikap khalayak, namun media berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan khalayak. Dengan kata lain, media mempengaruhi persepsi khalayak tentang hal yang dianggap penting. Singkatnya, media memilih informasi dan berdasarkan informasi dari media, khalayak akan membentuk persepsi tentang peristiwa.
Singkatnya dapat dikatakan bahwa media mampu menggiring opini publik kepada suatu fakta tertentu melalui setting terhadap informasi yang akan dijadikan sebagai berita. Maka pada tahap inilah misi dakwah dapat berjalan, informasi yang dianggap tidak tidak memihak kepada dunia muslim dapat ditunda pemberitaannya dan beralih kepada pemberitaan yang bernilai dakwah.
Menurut Dedi Muliyana, semestinya pers memiliki misi yang mulia, yakni turut memberikan solusi atas konflik yang terjadi, bukan justru melaporkan segi-segi yang menarik dan dramatic semata-mata dengan tujuan untuk meningkatkan pasar. Para pengelola Pers (pemodal, redaktur, dan wartawan) perlu memiliki watak “ke-indonesiaan” yang murni dan konstruktif untuk turut membangun indonesi yang bersatu, berdaulat dan berkeadilan
C. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa meskipun surat kabar dan media cetak lainnya sedang dalam gempuran media online, tetaplah efektif dijadikan sebagai media dakwah, bukan saja tulisan/artikel yang secara khusus membahas bidang agama, menurut kami desain perwajahan surat kabar yang dipoles dengan norma-norma agama, sistematika penulisan pemberitaan yang mengedepankan sisi positif/negative secara lugas, cerdas dan berani serta kemampuan jurnalis muslim untuk menyatakan dan mengungkap sebuah kebenaran berdasarkan fakta dan realita adalah juga disebut prilaku dakwah.
Pada posisi ini seorang wartawan muslim harus mampu memprediksi efek-efek pemberitaan yang ditulisnya. Apakah efeknya akan membentuk opini negative atau positif terhadap Islam.
Berita bukanlah sesuatu yang begitu saja muncul suci dan bersih, tanpa mengandung maksud-maksud tertentu, ia hadir sebagai sebuah fakta yang dapat setir kemana saja, subjektikvitas jurnalis (institusi media) sedikit atau banyak berbaur didalamnya, karenanya ilmu analisis berita seperti content analysis, frame analysis, disccourse analysis, dan semiotic analysis, perlu dikembangkan terutama bagi para pelajar dan generasi muda Islam, sekaitan dengan perkembangan media komunikasi yang semakin pesat.
Peran pemodal, redaktur dan wartawan dalam penyajian informasi juga turut mewarnai model dan bentuk informasi yang akan dipublikasikan, tarik menarik ketiga komponen tersebut menjadi ciri khas tersendiri bagi sebuah media surat kabar.
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto, Membongkar Ideologi Di Balik Penulisan Berita Dengan Analisa Framing, Univrsitas Brawijaya, makalah, 2004.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka) 2005.
Effendy, Onong Uchyana. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti) 1993.
Habib, M. Syafa’at: Buku Pedoman Dakwah (Jakarta : Widjaya) 1999.
Marwah Daud Site, Dakwah di Era Informasi, http://marwahdaud.com. diakses pada tgl. 14 Mei 2009.
Muliyana, Deddy, Komunikasi Massa : Kontroversi, Teori dan Aplikasi (Bandung : Widya Padjadjaran) 2008.
Myrna Ratna Site, etika jurnalisme, http://Myrnaratna.wordpress.com. diakses pada tgl. 14 Mei 2009.
Hasan Aspahani Site, Unsur Dasar Desain Surat Kabar, http://blogspot.com/2008/09/20/unsur-dasar-desain-surat-kabar.html. diakses pada tanggal 14 Mei 2009.
Kries07 site, pengertian-berita, http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian-berita.html diakses pada Tgl. 14 Mei 2009.
Wikipedia site, Koran, http://id.wikipedia.org/wiki/Koran diakses pada tgl. 14 Mei 2009.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fenomena Cybermedia dalam Dunia Pendidikan

Secara akademik, keberadaan media massa dan masyarakat perlu dilihat secara bertimbal
balik. Untuk itu biasa digunakan landasan konseptual, setidaknya ada 2 pandangan yaitu :
1. media membentuk (moulder) atau mempengaruhi masyarakat,
2. ataukah sebaliknya sebagai cermin (mirror) atau dipengaruhi oleh realitas masyarakat.
Dalam bahasa sederhana, apakah media massa menjadi penyebab rusaknya masyarakat, ataukah media massa hanyalah mencerminkanwajah codet masyarakat
Dua landasan ini menjadi titik tolak dari bangunan epistemogis dalam kajian media, yang mencakup ranah pengetahuan mengenai hubungan antara masyarakat nyata (real) dengan media, antara media dengan masyarakat cyber, dan antara masyarakat real dengan masyarakat cyber secara bertimbal-balik.
Pandangan pertama, bahwa media membentuk masyarakat bertolak dari landasan bersifat pragmatis sosial dengan teori stimulus – respons dalam behaviorisme. Teori media dalam landasan positivisme ini pun tidak bersifat mutlak
Varian pengaruh media massa terdiri atas 3 :

  • menimbulkan peniruan langsung (copycat),
  • menyebabkan ketumpulan terhadap norma (desensitisation),
  • terbebas dari tekanan psikis (catharsis)
Bagi khalayak media massa. Selain itu dikenal pula kerangka konseptual tentang keberadaan media massa dengan landasan bersifat kultural, melalui perspektif kritis yang melihat pengaruh media
adalah dalam menyampaikan dan memelihara dominasi ideologi borjuis, membentuk dan
memelihara ideologi dominan atau nilai arus utama (mainstream) dalam masyarakat.
Pandangan kedua menempatkan media sebagai teks yang merepresentasikan makna, baik
makna yang berasal dari realitas empiris maupun yang diciptakan oleh media.
Dengan demikian realitas media dipandang sebagai bentukan makna yang berasal dari masyarakat, Dari sini media dilihat pada satu sisi sebagai instrumen dari kekuasaan
(ekonomi dan/atau politik) dengan memproduksi budaya dominan untuk pengendalian (dominasi
dan hegemoni) masyarakat, dan pada sisi lain dilihat sebagai institusi yang memiliki otonomi
dan independensi dalam memproduksi budaya dalam masyarakat.
Pandangan lain dengan determinasi teknologi, keberadaan media komunikasi massa dilihat
sebagai fenomena yang dibentuk oleh perkembangan masyarakat. Teknologi mengubah
konfigurasi masyarakat, mulai dari masyarakat agraris, industrial sampai ke masyarakat
informasi. Dalam perubahan tersebut teknologi komunikasi berkembang sebagai upaya manusia
untuk mengisi pola-pola hubungan dalam setiap konfigurasi baru.
Pengaruh perkembangan teknologi ada dua tingkat : secara
struktural, yaitu faktor teknologi yang mengubah struktur masyarakat, untuk kemudian
membawa implikasi dalam perubahan struktur moda komunikasi.
Kedua, perubahan moda komunikasi secara kultural membawa implikasi pula pada perubahan cara-cara pemanfaatan informasi dalam masyarakat. Dengan begitu determinasi teknologi dalam konteks komunikasi
dapat dilihat dalam urutan berpikir: dari perubahan struktur masyarakat, struktur moda
komunikasi dalam masyarakat, dan cara pemanfaatan informasi.
Selain itu ada pula pandangan dengan urutan sebaliknya: dari pemanfaatan informasi,
membawa perubahan masyarakat, dan untuk kemudian mempengaruhi perkembangan teknologi.
Pandangan ini menempatkan media massa dapat membentuk masyarakat melalui realitas psikhis
dan realitas empiris sehingga terdapat daya kreatif person maupun kolektifitas.


DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT
INDONESIA YANG PLURALISTIK∗
Oleh Ashadi Siregar
Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional Kesehatan Jiwa II “Our Nation at Risk – Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Kesehatan Jiwa Bangsa”, Jakarta 9 – 11 Oktober 2003


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Thunder and Lightning



A concerned mother picked up her daughter at school during a rainy day. All day the wind whipped up, along with thunder and lightning. She was worried that her daughter would be frightened.
When she reached her daughter’s at school, she saw her small child walking along, but at each flash of lightning, the child would stop, look up at the sky,and smile. One flash followed another, each time with her child stopping, looking at the streak of light and smiling.
Finally, the mother called and asked, “What are you doing!”.
Her child answered, “I’m smiling for God, He keeps taking pictures of me.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lagi, Humor sekolah!!

Sebuah sekolah di ndeso, ada sebuah kelas yang sangat ribuut..!
Muridnya ga ada yang berseragam, apalagi bersepatu...

Ada seorang anak laki2 yang terlihat paling banyak bicara kemudian kepala sekolah menarik anak laki2 itu kedepan kelas berniat untuk menghukumnya.

Tiba-tiba seorang siswa berkata pada kepala sekolahnya : " pak, kembalikan Guru kami..! "

Kepala sekolah : *&$^@#$%!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ngakak bareng Sherlock holmes

Suatu hari Sherlock holmes sama sahabat karibnya Dr. Watson berkemah, mereka membangun tenda dan tidur di dalamnya.
Pada tengah malam Sherlock Holmes bertanya pada Watson

Sherlock holmes  : Lihatlah kelangit apa yang kau lihat?

Watson               : Secara astronomic, banyak galaxy disana yang terdapat banyak planet, secara Astrology, saturnus ada di gugus bintang Leo, Secara Teologi, menandakan kekuasaan Tuhan yang maha Besar, secara meteorology menandakan besok cuaca akan cerah, dan hal itu menunjukkan bahwa sekarang sudah jam tiga seperempat dini hari.

Sherlock holmes    : Sahabatku, Tidakkah kau menyadari bahwa tenda kita telah dicuri orang ...?

Watson                  : !@##@^%

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Humor Gokil....!

OUT In the Woods

A couple of hunters are out in the woods in the dep south when one of them falls to the ground. He doesn’t seem to be breathing, and his eyes are rolled back in his head. The other guy whips out his cell phone and calls 911. He gasps to the operator,”My friend is dead!
What can I do?”
The operator , in a calm and soothing voice,says,” Alright,take it easy. I can help. First,l easy make sure he’s dead.”there is silence, and then a gun shot is heard. The hunter comes back on the line.”Ok.Now what?”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HUmor Sekolah

Pas Susi pulang sekolah mamanya nanya, ulangan hari ini dapet berapa?

mama : Sus, kamu ulangan hari ini dapet berapa?

Susi : 100 mah.

mama : Wah bagus! pelajaran apa aja tuh..?

Susi : Matematika 30, IPA 40, trus Bahasa Inggris 40..

mama : !@##$%^&

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

APATIS (OST Sang pemimpi )

Roda-roda terus berputar
Tanda masih ada hidup
Karna dunia belum henti
Berputar melingkar searah

[**]
Terik embun sejuta sentuhan
Pahit mengajuk pelengkap
Seribu satu perasaan
Bergabung setangkup senada

[***]
Jurang curam berkeliaran
Tanda bahaya sana sini
Padang rumput lembut hijau
Itupun tiada tertampak

Back to [*][**]

Back to [***] 2x

Sudah lahir sudah terlanjur
Mengapa harus menyesal
Hadapi dunia berani

Bukalah dadamu
Tantanglah dunia
Tanyakan salahmu wibawa

Bukalah dadamu
Tantanglah dunia
Tanyakan salahmu wibawa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teruslah Bermimpi (OST Sang Pemimpi)


oleh: Ipang

Apa yang kau takutkan
Dengan semua ini
Bukankah kesedihan
Sering kita alami
Keadaan ini
Buat kita terbiasa

Dengarkan ku bicara
Teruslah bermimpi
Walau kenyataannya jauh berbeda
Teruslah bermimpi
Jangan berhenti

[*]
Percayalah
Lelah ini hanya sebentar saja
Jangan menyerah
Walaupun tak mudah meraihnya

Menghentikan pikiran dengan mata terpejam
Menunggu malam bisa hapus kenyataan
Biar saja mimpi jauh membawa kita

Back to [*]

[**]
Tetap tersenyumlah
Biar semakin mudah
Karena kesedihan pun
Ternyata hanya sementara

Back to [*][**]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KOrban Sistem

Semenjak IAIN beubah menjadi kampus UIN, banyak sekali berubahan yang terjadi dalam segala sistem di DALAM KAMPUS Islam ini termasuik komputerisasi, komputerisasi sangatlah penting dalam kehidupan kependdikan dalam era Global akan tetapi, kekacauan  yang ditimbulkan tidaklah sdikit apabil tidak diimvangi dengan keempurnaannya, seharunya sistem yang baik harus disertai dengan uji kelayakan yang benar pula, terutama sistem informasi yang melingkupi hajat hidup orang banyak, SIA ( Sistem Informasi Akademik UIN Sunan Kalijaga misalnya, ketidaksempurnaan sistem telah menimbulkan banyak korban, saha satunya adalah sahabat saya, sebut saaja namaya Syifa, dia menjadi korban ketika input KRS, karena sulit menemui PA, maka ia berinisiatif untuk mengambil bebrapa matakuliah yang bisa ia ambil, maka diapun mengambil mata kuliah semester atas agar sesuai dengan jadwal kerjanya, matakuliah semester atas pun dia ambil. setelah tiba masa kuliah dia masuk kelas sesuai matakuliah yang dia ambil, teryata 4 dari sks yang dia ambil tak dapat ia ambil, otomatis dia harus mendelete 4sks yangd ia ambil, betapa malangnya kesempatan belajar harus melayang hanya karena sistem yang seharusya bisa mengatur itu agar tidak bisa dimabil menjadi bisa dimbil, kisah ini seharusnya dapat menjadi bahan pembelajaran bersama, jangan sampai lobang ini ternganga kemudian berjatuhan korban2 yang lainnya saya bangga menjadi mahasiswa UIN sunan kalijaga, akan tetapi sistem tak mampu memeuhi tuntutan kami.

Kami masih bertanya-tanya kenapa sistem bisa mendelete tapi mengapa sistem tidak bisa mengganti, jika memang itu yang terjadi, kami sebagai akademisi harus bisa mengetahui secara kritis apa yang sebenaranya terjadi dengan SIA, "man behind the gun", selalu ada dalam kasus kerusakan sistem. lalu sebenarnya Who is the man Behind SIA..? semoga permasalahan ini segera terjawab....

WE HAVE TO KNOW THE TRUTH ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

( PRAKTEK TEORI NILAI DALAM FILSAFAT ILMU )

LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSEUM AFFANDI

I.                    EKSPLORASI LOKASI
Museum affandi terletak di jalan Laksda Adisucipto 167, yakni jalan utama yang menghubungkan kota Yogya dan Solo. Tepatnya di sebelah barat sungai Gajah Wong. Luas seluruh bangunan kira-kira 3500 meter persegi. Dibangun pada tahun 1981, tanpa memerlukan bantuan arsitek untuk merancang bangunannya. Sebenarnya, bangunan itu akan mendapatkan penghargaan Aga Khan Award dari Pakistan tapi Ia menolaknya, ia mengatakan bangunan itu bukanlah sebuah karya arsitektur maka iapun menolaknya.
Menurut salah seorang cucunya, pak Didit Slenthem, mengapa bangunan itu terdapat di pinggir sungai adalah karena pada saat itu, pemandangannya masih bagus, sungainya masih bersih dan jalanan tidak seramai saat ini. Dan Affandi sangat menyukai suasananya pada saat itu.
Arsitektur bangunan Museum Affandi mengambil bentuk daun pisang untuk desain atapnya, karena baginya daun pisang adalah pelindung keluarganya dari penyakit cacar pada saat ia masih susah. Ia memilih daun pisang juga karena daun pisang merupakan simbol dari perlindungan, yakni perlindungan keluarganya dari panas dan hujan.
Terdapat tiga galeri utama di Museum ini, galeri pertama merupakan ruang pameran dari karya-karyanya yang legendaries dan disusun dengan alur tertentu karena dalam prosesnya aliran karya affandi awalnya adalah realisme (1938) kemudian dalam perkembangan selanjutnya affandi lebih banyak melukis dengan aliran ekspresionis (1952). Dalam galeri ini terdapat mobil kesayangan ia yang bergambar ikan cucut.
Galeri dua merupakan ruang pameran karya-karya keluarga Affandi karena hampir seluruh keluarga Affandi mempunyai bakat melukis, isterinya tidak hanya senang melukis dengan cat dan kanvas akan tetapi juga menggunakan benang wol yang disulam.
Kemudian galeri tiga yang dibangun untuk memenuhi keinginan terakhir dari Affandi untuk menyimpan hasil karyanya dan koleksinya. Dalam galeri ini terdapat hasil karya Affandi maupun Keluarganya yang dijual. Lukisan karyanya yang paling murah adalah 1,5 M, sedangkan yang pernah laku paling mahal adalah senilai 5 M.
Dalam museum ini terdapat pula sebuah gerobag besar yang dimodifikasi sebagai kamar, yang dilengkapi dengan dapur dan toilet, gerobag ini merupakan rumah Affandi ketika ia masih hidup susah dan tidak punya rumah. Gerobak ini biasanya digunakan Maryati, Isteri Affandi untuk beristirahat siang, namun ketika ia wafat pada tahun 1991 kereta ini berubah fungsi sebagai Mushola atas wasiatnya.
 Beberapa bagian lain dari museum ini adalah studio, ruang tamu, toko souvenir dan sebuah kolam ikan, dulu kolam ini rencananya untuk kolam renang, dan sekarang kolam ini juga masih berfungsi sebagai kolam renang, bagi ikan.
II.                  PROFIL LUKISAN AFFANDI
Judul : Three expressions
Tahun : 1979
Ukuran: 95 x 144 cm
Bahan : cat minyak dan kanvas
III.                MAKNA LUKISAN
Affandi dikenal sebagai sosok yang sangat pendiam, ternyata dalam diamnya ia mengamati sifat manusia. Lukisan ini juga menunjukkan tema kemanusiaan yang biasanya ada pada lukisan Affandi. Dalam lukisan tersebut terdapat tiga wajah, yang merupakan gambaran wajahnya sendiri dalam tiga ekspresi dan dalam tiga warna yakni sedih dengan warna hijau, marah dengan warna merah dan senang dengan warna kuning.
Makna yang hendak ia sampaikan dalam lukisan ini adalah bahwa setiap manusia mempunyai tiga emosi tersebut. Yang menarik bukan hanya itu, dalam lukisan ini terdapat life symbol dari Affandi yang biasanya banyak dicari oleh kolektor lukisan Affandi, yakni matahari, tangan dan kaki.
Matahari mengandung makna sumber kehidupan, yang unik dari matahari yang sering dilukis oleh Affandi adalah matahari yang berwarna biru, menurutnya jika kita memandang matahari, maka lama-lama matahari itu akan berwarna seperti apa yang kita inginkan.
Tangan bermakna anugrah berharga yang pernah ia miliki karena dengan tanganlah ia bisa menghasilkan banyak karya berharga.
Kaki bermakna keep moving forward, ia akan terus melangkah maju menghasilkan berbagai macam karya, walau banyak rintangan maupun keterbatasan.
Affandi seringkali disamakan dengan Pablo Picasso, akan tetapi dengan rendah hati dia menjawab bahwa lukisannya tidak sehebat karya Pablo Picasso, karena Picasso melukis tidak hanya dengan rasa namun juga dengan akal, sedangkan menurut Affandi, ia melukis hanya dengan perasaan saja.
IV.                NILAI LUKISAN
Sebuah karya seni dikatakan memiliki nilai estetis karena secara tegas memadukan bentuk estetis yang obyektif dan isi pengalaman yang subyektif.
Bagaimana dengan karya Affandi?
Affandi tidak punya studio lukis tersendiri, setiap ia melukis selalu di tempat dimana lokasi obyek itu berada. Jadi, ia mengalami sendiri apa yang ia tulis, seperti halnya  ketika ia melukis wajahnya sendiri, ia berada di depan kaca kemudian melukis apa yang ia lihat. Hal itu menunujukkan isi pengalaman yang subyektif dalam setiap karya Affandi.
Kebiasaannya dalam melukis adalah ia tidak menggunakan kuas melainkan melukis dengan palet langsung dari wadahnya kemudian disempurnakan langsung dengan tangan telanjangnya. Sehingga gradasi warna yang terlihat lebih bebas dan tampak alami.  Dalam hal ini, bentuk estetis obyektif yang ditawarkan dalam berbagai karya Affandi adalah lukisan yang nampak lebih hidup dengan tebalnya cat yang ia bubuhkan sehingga nampak timbul.
Nilai aksiologi juga dimiliki oleh makna yang tersirat dalam lukisan-lukisan Affandi, contoh yang paling menonjol adalah lukisan-lukisannya pada masa-masa penjajahan, dengan caranya sendiri Ia mencoba mengekspresikan rasa Nasionalismenya melalui seni rupa.
Pria eksentrik yang lahir ditahun 1907  di Cirebon ini mempunyai cara tersendiri dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI, dengan bekerjasama dengan Chairil Anwar, Ia propagandakan isu kemerdekaan pada masa penjajahan dengan posternya, Affandi yang menggambar sedangkan Chairil Anwar yang menulis kata-katanya.

V.                  NILAI KUNJUNGAN
Kami tidak hanya akan menilai tentang karya-karya Affandi, akan tetapi ada sesuatu yang berkesan ketika kami kesana, ternyata, sekarang pemerintah, atau dalam hal ini Dinas Pariwisata menggalakkan GNCM ( Gerakan Nasional Cinta Museum ), Yakni program agar masyarakat lebih senang mengunjungi Museum, terutama para pelajar dan mahasiswa untuk menambah pengetahuannya. GNCM ini akan rencananya dilaksanakan hingga 5 tahun kedepan hingga tahun 2015. Ibu Helfa, cucu dari pak Affandi mengaku program inilah yang sebenarnya ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang mendedikasikan dirinya untuk mengelola museum, seperti dirinya.
                Dalam kunjungan kami kami juga menerapkan nilai kebersamaan, dengan pergi bersama-sama membuat kami  merasa seperti anak TK yang sedang piknik, walaupun hanya ke tetangganya kampus UIN Sunan Kalijaga. Dan yang pasti harga tiket masuk yang biasanya dipatok 2 $ atau kurang lebih 20ribu, menjadi tujuh ribu limaratus karena kami pergi bersama-sama.
Selain itu, kunjungan kami dalam rangka silaturahmi ke tetangga sebelah (Museum Affandi ), yang konon katanya jarang dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswi UIN Sunan Kalijaga.
Sebagai penutup, kami menyimpulkan bahwa ternyata seorang pelukis besar yang pernah lahir di Indonesia menyimpan berbagai makna kamanusiaan dalam setiap karyanya, Affandi adalah seorang maestro lukis yang menghasilkan masterpiece yang bernilai tinggi. Manfaat itu tidak hanya untuk dirinya tetapi juga diwariskan untuk orang-orang yang ia cintai serta kita semua yang mengambil hikmah dari apa yang selama ini ia fikirkan dan ia tuangkan dalam karyanya.
Kami sadar bahwa, laporan ini jauh dari kesempurnaan kritik dan saran kami terima agar pembuatan laporan lebih baik dan bermutu.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS