RSS

President syndrome



Beberapa waktu yang lalu, pengamat infotainment menyoroti tentang fenomena para selebritis tanah air yang terkena star Syndrome, yakni sindrom yang menjangkiti para pesohor tanah air lantaran kesetiaan pada pasangan mereka yang mulai luntur karena ketenaran yang dan kesuksesan yang mereka raih membuat mereka lena dan melupakan orang-orang terdekat mereka,yang ikut mereka berjuang dalam suka maupun duka ketika mereka masih belum sukses.
Hal yang sama agaknya juga menjangkit pada para penguasa kita, baik pada tingkat daerah maupun nasional. Penguasa  demi penguasa berganti, mulai dari negeri ini berdiri hingga kini.
Mari kita tilik sejarah, presiden Soekarno, salah satu orang tercerdas yang pernah lahir di pertiwi kita, beliau sangat dielu-elukan oleh bangsa ini bahkan sampai luar negeri karena telah berhasil memerdekakan negeri yang terjajah selama lebih dari tiga abad. Diangkatnya Soekarno sebagai presiden menghembuskan angin segar pada masyarakat untuk mendapat kehidupan yang lebh baik.
Setelah republik  ini mengenal sistem politik ternyata para petinggi Negara kita justru malah memperebutkan kekuasaan di ibukota tanpa memperhatian kesejahteraan rakyatnya. Soekarno terjangkit president syndrome. Akibatnya timbul banyak konflik dan pemberontakan di berbagai daerah. Isu perang dingin juga membuat komunis tumbuh di Indonesia dan melakukan berbagai aksi makar.
 Lalu dikumandangkanlah kembali Pancasila, dengan Soeharto sebagai pemegang panjinya. Berhasilnya penumpasan pemberontak PKI, merebut simpati masyarakat yang saat itu merasa kecewa dengan kepemimpinan orde lama yang sering berganti cabinet.
Maka sepeninggal Soekarno, Soeharto mewarisi tampuk kepresidenan selanjutnya. Kekuasaan Orde barupun mulai berkuasa awalnya rakyat merasa puas dengan kepemimpinan orde ini namun, bagai berada di bawah tirani, semua terasa terkekang. Hampir tak ada demokrasi dinegeri ini. Tiga puluh dua tahun Indonesia dikarantina kebebasannya. Soeharto terjangkit president syndrome.
Rakyat menuntut kebenaran dan tegaknya demokrasi. Mereka tak mau lagi dikekang tirani. Krisis ekonomi tahun 1998, rakyat baru tahu kalau ternyata Indonesia makmur karena banyak hutang memacu rakyat Indonesia merebut senayan dari tangan Rezim Orde Baru, maka tanggal 1 Mei 1998, berbondong-bondong mahasiswa melaksanakan aksi menuntut pelengseranpenguasa orba yakni president Soeharto.
Soeharto turun naiklah Habibie ke tahta kepresidenan. Agaknya tak terlalu lama professor ini menjadi orang nomor satu di negeri ini. Ilmuwan ini ternyata gerah dengan perpolitikan dalam negri dan mengundurkan diri sebelum sempat merasakan president syndrome.
Babak baru dimulai, singkat cerita ulamapun naik tahta. Presiden Abdurrahman Wahid adalah pemimpin selanjutnya, meski rada eksentrik agaknya pemimpin yang satu ini memang dicintai rakyatnya. Namun niatnya membubarkan DPR justru membuat keuasaannya tak berlangsung lama di senayan. Penyakit ini mungkin lebih tepat disebut presidentholic. Karena, agaknya beliau sangat yakin bahwa dengan menjadi presiden ia dapat melakukan segalanya.
Tak berselang lama,untuk menghindari vacuum of power maka diangkatlah president selanjutnya, tokoh politik pediam yang karir politiknya melesat pada orde reformasi sekaligus presiden wanita pertama di dunia dialah Megawati Soekarno putri.
Rakyat mempercayakan negri ini pada seorang perempuan setelah dihianati oleh beberapa laki-laki. Ternyata lama-lama kepercayaan masyarakat luntr juga, oleh karna ulahnya yang suka belanja. Sekali lagi president syndrome menjangkiti putri President pertama kita ini.
Habis masa kepemimpinannya diadakanlah pemilu lansung tahun 2004. Susilo Bambang Yudhoyono naik tahta. Lima tahun pertama agaknya Indonesia rada mendingan daripada yang sudah-sudah. Korupsi mulai diberantas tanpa pilih kasih. Elektabilitas yang dimlikinya mampu memenangkan pemilu selanjutnya, dinobatkanlah eks angkatan darat ini sebagai president di babak berikutnya. Tapi beum genap 100 hari kepemimpinannya banyak isu- isu negatif berkenaan dengan dirinya  sehingga sangat mungkin sekali bahwa president kita sekarang juga terjangkit president syndrome. Semoga pernyataan terakhir tidaklah benar. Dan isu tetaplah menjadi isu.
Semoga kesengsaraan rakyat marginal dapat membuat pemimpin sekarang maupun masa depan dapat menyembuhkan president syndrome yang kerap menjangkiti pemimpin kita. Dan membuat rakyat mereka tak lagi mengeluh karena tak bisa makan dan sekolah. Amin!













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar